Sabtu, 14 Mei 2016

IDOLA MC Profesional di Indonesia

Banyak MC dan presenter hebat di Negeri ini. Tetapi ada dua nama yang mempunyai keunikan tersendiri dalam menjadi MC dan tentunya bisa dijadikan panutan dalam menjadi MC ataupun presenter.

Siapa saja mereka ???...





Sarah Sechan merupakan salah seorang artis dan presenter di Indonesia. Di tahun 2014, Sarah Sechan berhasil masuk ke dalam nominasi penghargaan presenter Talkshow terbaik versi Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia karena Ia punya gaya yang khas saat membawakan sebuah acara. Ya, Ia merupakan presenter yang top dan ternama di Indonesia.
Sarah sechan tidak hanya mempunyai gaya yang lucu saat membawakan sebuah acara, tetapi suranya juga sangat khas. Walaupun orang belum melihat siapa yang sedang berbicara, tetapi hanya mendengar dari suaranya saja, orang bisa tahu bahwa yang sedang bicara adalah seorang sarah sechan. Di setiap acara yang dibawakannya, sarah sechan selalu konsisten dalam caranya membawakan sebuah acara, yaitu dengan membawa acara dengan santai yang ditambahi dengan celetukan-celtukan lucu khas sarah. Ia juga sangat terlihat mempunyai banyak pengetahuan yang luas, yang membuatnya selalu berhasil dalam membawakan topik dari berbagai hal.

Pengetahuan yang luas dan kekonsistenan dari seorang Sarah Sechan memang patut dicontoh untuk dapat menjadi Presenter yang berkualitas.




Choky Sitohang terkenal sebagai MC dan presenter on air maupun off air, dan pembicara mengenai Public Speaking di berbagi seminar karena belum lama ini dia juga merintis sekolah public speaking yang memberikan seminar dan corporate training. Kesuksesan Choky di dunia MC dan presenter selama ini tak lepas dari penampilannya yang selalu terjaga. Tubuhnya yang tampak ideal dan sehat dan juga wajahnya yang berseri di setiap penampilannya. Itu semua didapatkan Choky dikarenakan Ia rutin berolahraga secara teratur dan menjaga kualitas tidurnya. Kulaitas tidur dan olahraga memang sangat berdampak bagi kesehatan tubuh. Penampilan dan kualitas suara juga didapatkan dari kesehatan yang baik.


Penampilan  memang merupakan suatu hal yang penting yang harus diperhatikan bagi seorang MC ataupun presenter. Karena yang diperhatikan oleh audience bukan hanya suara saja tetapi juga penampilan yang ditampilkan oleh sang presenter tersebut. Jika penampilan segar dan enak dipandang, maka tidak dipungkiri, sang pembicara/presenter dapat menarik perhatian audience.

Catatan Harian


Hi guys :)

Dalam satu minggu ini, aku mencatat 1 kesalahan dan 2 hal baik yang aku lakukan setiap harinya selama satu minggu :D
TUJUANNYA UNTUK APA?

yupppp.... catatan ini penting untuk bahan instropeksi diri aku dan secara tidak langsung, aku menanamkan ke diri ku untuk selalu berusaha berbuat baik atau melakukan hal yang positif di setiap harinya.

Aku mencatat kesalahan dan hal baik yang aku lakukan dimulai dari hari Senin 9 Mei- Sabtu 14 Mei 2016. Dan tentunya banyak hal yang aku lakukan selama 6 hari tersebut, hhmmm ini dia penjabarannya:

Senin : Pada hari senin, aku mengikuti GR untuk MC Wisuda di kampus sekitar 3 jam,
setelah itu aku menuju Depok Town Square dengan salah satu temanku untuk melakukan photostudio, disana ia meminta ku untuk menemaninya membeli Softlens dan aku pun menemaninya sambil memberinya saran soflents yang cocok dimatanya. Sekitar jam 2 siang, aku melanjutkan perjalanan sendiri ke Mall Depok untuk mengambil baju sewaan yang akan ku kenakan saat menjadi MC di wisuda Universitas Gunadarma dan aku juga ke ITC Depok untuk membeli jilbab. Ketika di ITC, ada seorang Ibu yang bertanya arah Careffour dan ia tampak kesusahan mencari jalan. Akhirnya aku mengantar sang ibu ke careffour sambil mengobrol dengannya. Sesampainya dirumah, aku langsung shalat dan mandi, tetapi aku tidak dapat menahan kantuk dan akhirnya tertidur sehingga aku pun tidak menyapu dan mengepel rumah

Selasa : 10 Mei 2016 adalah Hari besar yaitu ‘Wisuda Universitas Gunadarma’ dan
alhamdulillah aku berkesempatan menjadi MC pada acara tersebut. Setiap menjadi MC wisuda UG pasti aku akan memasang alarm agar dapat bangun jam 3 pagi :`) dan alhamdulillah hari itu Aku tidak ketinggalan Bus untuk menuju ke JCC bersama panitia wisuda lainnya. Waktu menunjukan pukul 04:15 WIB  dan aku sudah duduk di dalam Bus, dan rasanya  aku tidak sabar untuk tidur karena rasa kantuk tidak tertahankan. Namun saat mata mulai terpejam, tiba-tiba duduklah seorang Ibu disamping ku, lantas aku menyapanya dan ternyata Ia adalah seorang dosen dari jurusan IT. Ia sangat ramah dan senang mengobrol, aku pun menahan kantuk ku sepanjang perjalanan dan tetap tersenyum sambil mengobrol dengannya. Sesampainya di JCC aku dan kawan-kawan langsung menuju ruang ganti dan kita pun bersiap untuk makeup dan memakai baju. Karena aku sudah makeup dari rumah, disana aku membantu teman MC lain dalam merapikan baju dan jilbab yang dikenakannya. 
Wisuda Universitas Gunadarma, 10 Mei 2016.
Setelah acara wisuda selesai, panitia pun pulang bersama. Namun aku lupa untuk menitipkan baju sewaan ke dosen untuk dikembalikan, akhirnya aku harus mengembalikannya sendiri pada hari rabu.

Rabu : Hari rabu aku ada jadwal menjadi Asisten di Laboratorium Psikologi Dasar
Universitas Gunadarma, aku datang tepat waktu dan saat disana, ada kakak kelas yang meminta tolong padaku untuk mengisi kuesioner, aku pun membantunya mengisi kuesioner walaupn saat itu aku sedang kelaparan karena sudah siang dan aku belum makan sejak pagi. Akhirnya saat waktu istirahat, aku dan teman-teman membeli makanan dan aku memakai uang temanku karena saat itu aku tidak ada uang receh. Teman yang aku pinjami uangnya pulang lebih dulu karena ia harus pergi menemui dosen. Dan aku pun lupa mengembalikan uangnya saat itu.

Kamis : UTS Psikologi Lintas Budaya telah menanti dan di depan kelas sudah ramai teman
temanku. Kita duduk bersama depan kelas, ada yang sedang membaca buku, menghafal bersama, dsb. Muka mereka nampak tegang menunggu jam masuk ujian tiba. Aku iseng tiba-tiba bernyanyi kencang dengan nada tidak berarturan dan mereka pun serentak tertawa dan akhirnya kita bercanda-canda dan sejenak melupakan ujian. Ya aku sengja melakukannya, agar suasana lebih tenang. Setelah selesai ujian, aku dan keempat temanku pergi ke Margo City untuk memberi kejutan kepada Lika yang sedang berulang tahun. Lika nampak senang dengan kejutan yang kami berikan dan aku pu  senang melihat senyum yang terpancar dari wajah temanku. Keseruan di tempat makan berlangsung sampai setengah enam sore dan aku tersadar jika aku belum shalat ashar karena lalai dengan keseruan bersama teman.

Jumat : Pada hari Jum’at aku seharian dirumah, aku membersihkan rumah bersama kakak
ku dan membantunya memrapikan data-datanya yang ada di laptop. Aku juga punya banyak waktu untuk istirahat dan bersantai dari padatnya rutinitas pekerjaan. Tapi, aku tidur larut malam (begadang) karena menonton Film di salah satu stasiun televisi dan aku sadar bahwa begadang tidak baik untuk kesahatan.

Sabtu : Sabtu ini ada audisi Azzura Model Hunt 2016 di Butik Cut Nyak margonda. 

Aku mengikuti audisi tersebut dan bertemu dengan banyak orang baru. 
Aku  menebar senyuman sepanjang audisi dan berkenalan dengan kontestan lainnya dan tentunya aku mendapat beberapa relasi baru bahkan teman baru. Sepulang audisi, aku juga langsung membersihkan rumah. Setelah rumah sudah bersih barulah aku tidur siang, namun aku terbangun pukul 17:20 sehingga aku tidak shalat Ashar tepat waktu.





HEHEHE itu semua kisah ku seminggu ini :D


Metode pencatatan seperti ini sangat bedampak positif bagi ku. Ya, Aku selalu melihat catatan hari kemarin sebelum menjalani kegiatan di suatu hari. Ini berguna untuk mengingatkan kesalahan apa yang telah ku lakukan supaya aku tak melakukannya lagi, dan melihat catatan kebaikan untuk memotivasi ku dalam meningkatkan hal positif di setiap harinya.

Kamis, 26 November 2015

KOMUNIKASI PELAYANAN PEGAWAI TIDAK TETAP RESTORAN ES TELER 77 DI ITC DEPOK


PILOT STUDY

Pada hari Jumat, 16 Oktober 2015  pukul 12:00 WIB observasi dilakukan di salah satu restoran yang berada di kawasan mall ITC Depok. Subjek yang diamati menggunakan kemeja putih lengan pendek dengan kancing atas dua terbuka, terdapat kantung kemeja di sebelah kiri, dalaman manset berwarna hitam serta memakai celana bahan panjang berwarna hitam, dan ikat pinggang berwarna hitam. Subjek menggunakan kerudung berwarna hitam yang dimasukkan ke dalam kerah kemeja. Usia subjek 18 tahun dengan berat badan berkisar 40 kg serta tinggi badan berkisar 150 cm. Subjek menggunakan jam tangan berwarna silver di tangan sebelah kiri dalam keadaan tali jam berada di bagian atas tangan sedangkan layar jam di bawah tangan. Subjek menggunakan lipstik berwarna merah dan menggunakan flatshoes berwarna hitam.
Di sekitar subjek terdapat beberapa kursi berwarna kuning, sofa berwarna merah, dan terdapat meja berwarna merah dan putih. Di dinding terpajang beberapa poster menu makanan dari restoran tersebut. Pada bagian kasir  terdapat daftar menu serta harga yang tercantum. Di samping meja kasir terdapat bahan-bahan untuk membuat es teler  dan mie ayam. Selain adanya lampu di atap ada juga beberapa lampion yang menghiasi. Pelanggan datang ke meja kasir untuk memesan dan membayar pilihan menu mereka, subjek akan mengantarkan dan melayani pesanan pelanggan. Di sudut counter terdapat blower yang mendinginkan lokasi tersebut.
Ketika pelanggan meninggalkan tempat, subjek segera bergegas untuk membersihkan dan mengangkat piring dan gelas ke pantry. Setelah itu subjek mengambil sapu lalu membersihkan sisa-sisa makanan dan tisu dari meja pelanggan selain itu mengambil kain pel untuk membersihkan lantai. Kemudian subjek membersihkan tangannya lalu mengantarkan pesanan pelanggan yang baru memesan lalu subjek berdiri di dekat meja kasir terlihat subjek diam dan menaruh tangan diatas meja dengan satu kaki yang ditekuk. Subjek masuk ke dalam ruang karyawan  kemudian merapihkan meja koki.




RUMUSAN MASALAH 

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengkaji gambaran pelayanan pegawai tidak tetap restoran Es Teler 77 di ITC Depok.


 LANDASAN TEORI


A.    Komunikasi

1.   Pengertian Komunikasi
Menurut Hovland (dalam Suprapto, 2009) komunikasi adalah proses di mana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambing-lambang bahasa (verbal maupun non-verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
Sedangkan menurut Emery (dalam Suprapto, 2009) komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
Berdasarkan menurut Cooley (dalam Suprapto, 2009)  komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan antarmanusia dilakukan dengan mengartikan symbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.
Menurut Knapp (dalam Suprapto, 2009) komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan system symbol linguistik, seperti system symbol verbal (kata-kata) dan nonverbal.

B.     Pelayanan

1.Pengertian Pelayanan
Menurut Kotler (dalam Moeljono, 2003) pelayanan adalah aktivitas atau  hasil yang dapat ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak kasat mata dan hasilnya tidak dapat dimiliki oleh pihak lain tersebut.
Berbeda dengan Kotler, menurut Hadipranata  (dalam Moeljono, 2003) pelayanan adalah aktivitas tambahan di luar tugas pokok (job description) yang diberikan kepada konsumen, pelanggan, nasabah dan sebagainya serta dirasakan baik sebagai penghargaan maupun penghormatan.
Sedangkan menurut Mulyono (1993) pelayanan adalah rasa (menyenangkan atau tidak menyenangkan) yang oleh penerima pelayanan pada saat memperoleh pelayanan.
Selain itu  Siagian (dalam Suwardi, 2011) berpendapat bahwa pelayanan secara umum adalah rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain disertai kemudahan-kemudahan dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Dengan demikian pelayanan merupakan upaya memberikan kesenangan-kesenangan kepada pelanggan dengan adanya kemudahan-kemudahan agar pelanggan dapat memenuhi kebutuhannya.
Dari keempat definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Pelayanan adalah aktivitas tambahan di luar tugas pokok atau rasa menyenangkan atau tidak menyenangkan oleh penerima pelayanan pada saat memperoleh pelayanan dan disertai kemudahan untuk memenuhi kebutuhan mereka

2. Aspek- Aspek  Pelayanan
            Menurut Berry, Zeithaml dan Parasuraman (dalam LeBoeuf,2010) :
a.       Keandalan
     Penampilan yang konsisten adalah hal yang paling diinginkan pelanggan. Yang paling diinginkan pelanggan adalah pelayanan yang bisa diandalkan. Secara lebih spesifik hal ini berarti :
1)      Melakukannya apa yang kata Anda hendak Anda lakukan
2)      Melakukannya pada saat yang Anda janjikan
3)      Melakukannya pada kesempatan yang pertama
4)      Menyelesaikannya tepat pada waktunya
b.      Penampilan Menarik  
    Penampilan bisa menyesatkan. tapi sebagian besar kesimpulan terhadap kualitas pelayanan, ditarik oleh pelanggan berdasarkan apa yang terlihat oleh mata.
c.       Kepercayaan
    Ketenangan jiwa adalah satu hal yang rela dibayar oleh pelanggan. Sebagai pelanggan, dengan senang hati jika dibantu serta benar-benar memperjuangkan kepentingan pelanggan,serta mendambakan keamanan, integritas dan jaminan bahwa seandainya pun terjadi masalah, maka masalah tersebut akan ditangani tanpa biaya tambahan.
d.      Tanggap
   Tanggap berarti ada di tempat, bisa dihubungi dan rela menolong pelanggan setiap kali menghadapi masalah. Tanggap juga berarti senantiasa memberikan informasi yang cukup dan menyediakan pelayanan secepat mungkin. Ketika pelanggan menginginkan pelayanan maka harus di layani saat itu juga.
e.       Simpati
    Setiap pelanggan merupakan pribadi yang khusus yang ingin diperlakukan secara khusus. Keinginan dan alasannya yang unik dalam menjatuhkan pilihan untuk membeli. Bila memperlakukannya sebagai seorang yang khusus dan memecahkan masalahnya yang unik itu, maka pasti akan terus menjadi pelanggan. Simpati artinya mencoba untuk berdiri di tempat pelanggan, mencoba memahami pandangannya, dan mencoba merasa apa yang dirasakannya. Ini juga berarti mendengar,mengajukan pertanyaan yang tepat,berbicara dalam bahasa yang baik dan menyesuaikan pelayanan sehingga dapat menolongnya sebisa mungkin. Memperlakukan pelanggan dengan cara sebagaimana yang diperlakukan.

3. Faktor-Faktor Pelayanan
            Menurut Dwiyanto (dalam Tangkilisan, 2007) faktor- faktor pelayanan
    terdiri dari,
a.       Kualitas Layanan Internal
Kualitas pelayanan internal berkaitan dengan interaksi jajaran pegawai organisasi atau perusahaan dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan internal, antara lain:
1)      Pola manajemen umum organisasi atau perusahaan
2)      Penyediaan fasilitas pendukung
3)      Pengembangan sumber daya manusia
4)      Iklim kerja dan keselarasan hubungan kerja
5)      Pola intensif
Jika faktor-faktor diatas dikembangkan, loyalitas dan integritas pada diri masing-masing pegawai akan mampu untuk mengembangkan pelayanan yang terbaik diantara mereka. Apalagi jika semua kegiatan dapat dilakukan secara terintegrasi dalam bentuk saling memfasilitasi, saling mendukung, sehingga hasil pekerjaan mereka secara total mampu menunjang kelancaran usaha.
b.      Kualitas Layanan Eksternal
Kualitas pelayanan eksternal ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain: Yang berkaitan dengan penyediaan jasa:
1)     Pola layanan dan tata cara penyediaan atau pembentukan jasa tertentu
2)     Pola layanan distribusi jasa
3)     Pola layanan penjualan jasa
4)      Pola layanan dalam penyampain jasa


B. Pegawai Tidak Tetap

1.Pengertian Pegawai Tidak Tetap
Menurut Faisal (2009) pegawai tidak tetap merupakan orang pribadi yang bekerja dalam hubungan kerja namun tidak memperoleh gaji dalam jumlah tertentu secara berkala, melainkan sesuai dengan volume pekerjaan yang dilakukan atau diselesaikan.
Berbeda dengan Faisal,  Muljono (2010) mendefinisikan pegawai tidak tetap adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja yang menerima atau memperoleh gaji atau upah dalam jumlah tertentu secara tidak berkala, yang diterima pegawai harian, mingguan, serta pegawai tidak tetap lainnya termasuk tenaga harian lepas, penerima upah satuan, penerima upah borongan.
Sedangkan Prabowo (2004) mengatakan bahwa  pegawai tidak tetap adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja dan hanya menerima upah apabila orang pribadi yang bersangkutan bekerja.
Selain itu, menurut Markus (2005) yang dimaksud pegawai tidak tetap disini adalah orang pribadi dalam negeri berstatus sebagai pegawai tidak tetap, termasuk tenaga honorer, pegawai dalam masa percobaan, pegawai atau pekerja atau tenaga kontrak, pegawai harian atau mingguan atau satuan atau borongan atau bukan pegawai ( tenaga lepas ) seperti pemagang, dan lain-lain dari pemberi kerja, baik yang upahnya dihitung berdasarkan maupun tidak berdasarkan banyaknya hari yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, asalkan (syarat utamanya) upahnya atau imbalannya dibayarkan secara bulanan secara rutin.
Dari keempat definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pegawai tidak tetap adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja yang menerima atau memperoleh gaji atau upah dalam jumlah tertentu secara tidak berkala,dimana pegawai tersebut dalam masa percobaan, (tenaga kontrak) yang menerima upah apabila orang pribadi yang bersangkutan bekerja baik yang upahnya dihitung berdasarkan maupun tidak berdasarkan banyaknya hari yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan upahnya tersebut dibayarkan setiap bulan.

PEDOMAN WAWANCARA 

I. Subjek
A. Identitas Subjek
     1. Nama (Inisial)                :
     2. Jenis Kelamin                :  
     3. Usia                               :
     4. Status                             :
    5. Domisili                          :  
    6. Agama                             :

B. Latar Belakang Subjek
   1.  Sudah berapa lama Anda bekerja di tempat ini?
   2.  Mengapa Anda tertarik bekerja di restoran ini?
   3. Bagaimana kesan pertama Anda bekerja di restoran ?
   4. Apakah orangtua menyetujui Anda bekerja di restoran ?
   5. Apa yang Anda lakukan agar mendapat kepercayaan dari atasan anda ?
   6. Bagaimana hubungan Anda dengan pegawai yang lain ?
   7. Bagaimana cara Anda mengatasi kejenuhan saat bekerja ?

C. Daftar Pertanyaan
1.  Aspek – aspek Kualitas Pelayanan  
    a. Keandalan
        1)  Apakah ada konsekuensi yang di berikan saat Anda terlambat  datang?
        2)  Apa saja yang Anda persiapkan sebelum melayani pelanggan?
        3)  Bagaimana cara Anda memenuhi pelayanan secara tepat waktu?
  4)  Jika dilihat dari ordernya, apa saja job description yang Anda lakukan ?
        5) Apakah Anda pernah mengalami keterlambatan dalam menghantarkan
            makanan?
        6)  Menurut Anda, Mengapa ketepatan dalam melayani pelanggan itu
             penting? 

b. Kepercayaan  
    1) Bagaimana respon Anda ketika menghadapi pelanggan yang complaint?
    2)  Bagaimana cara Anda membuat pelanggan kembali ke restoran ini?
    3) Apa yang Anda lakukan untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan
        ketika Anda melakukan kesalahan?
    4)  Mengapa kepercayaan pelanggan itu sangat penting bagi Anda?
    5) Apakah Anda pernah bertanya kepada pelanggan tentang pelayanan di
        Restoran ini?
    6) Menurut Anda, hal apa saja yang membuat pelanggan percaya terhadap pelayanan Anda?

c. Penampilan Menarik  
   1) Mengapa berpenampilan menarik sangat penting bagi Anda ?
   2) Apa yang Anda lakukan jika ada pesanan yang terjatuh?
   3) Bagaimana upaya Anda dalam memberikan pelayanan yang   menarik?
   4) Menurut Anda, bagaimana penataan penyajian pesanan yang menarik?
   5) Peraturan apa saja yang di berikan agar Anda terlihat menarik?
   6) Apakah manajer menuntut Anda untuk menggunakan rias wajah?

d. Tanggap
   1) Apakah Anda bersedia menjelaskan daftar menu yang ada di restoran ini
       kepada pelanggan?
   2) Bagaimana cara menghantarkan pesanan ketika restoran sedang ramai?
   3)Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi kelelahan ketika melayani
      pelanggan?
   4) Apakah Anda selalu ada di tempat ketika pelanggan meminta bantuan?
   5)Bagaimana cara Anda mengatur jika ada pelanggan yang meminta bantuan
      sedangkan Anda sibuk membersihkan meja?
   6) Apakah Anda memiliki batasan waktu sendiri dalam melayani pelanggan?
  7)Apabila Anda pelanggan, apa yang Anda lakukan untuk menenangkan pelanggan ketika ada masalah di restoran saat itu ?

 e. Simpati
    1) Apa yang Anda lakukan apabila ada pelanggan yang membutuhkan fasilitas
        tertentu ?
    2) Perhatian apa yang Anda berikan kepada pelanggan ?
    3) Apa yang Anda lakukan untuk mengembalikan suasana ketika lingkungan
        restoran tidak kondusif ?
    4) Bentuk-bentuk keramahan apa saja yang Anda berikan kepada pelanggan ?
    5) Bagaimana cara Anda melihat kepuasan pelanggan?
    6)Apabila Anda adalah pelanggan, apa yang Anda inginkan dari seorang
       pegawai?

2. Faktor- faktor pelayanan pelanggan
    a. Kualitas layanan internal
        1) Menurut Anda mengapa sikap manajer mempengaruhi kualitas pelayanan
            pegawai?
        2) Bagaimana hubungan Anda dengan pegawai yang lain?
        3) Mengapa Anda tidak terlibat langsung pada proses pembuatan makanan ?
        4) Apakah Anda pernah membandingkan kinerja Anda dengan pegawai lain?
    5) Bagaimana sikap Anda kepada pelanggan jika ada masalah dengan
        pegawai lain ?
        6) Apakah Anda bersedia melanjutkan pekerjaan teman Anda saat pergantian
            shift?
        7) Mengapa insentif memberikan pengaruh terhadap kualitas pelayanan
            Anda?

b.  Kualitas layanan eksternal
    1)  Bagaimana tata cara penyediaan pelayanan untuk pelanggan?
     2) Menurut Anda ketika restoran lain ramai mengapa mempengaruhi tingkat
         pelayanan?
     3) Bagaimana menanggapi ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan
         Anda?
     4) Bagaimana pola manajemen di restoran ini ?
     5)  Apakah restoran tersebut memiliki standar kinerja pelayanan ?
      6) Bagaimana persepsi pelanggan terhadap Anda ?
  

PELAKSANAAN WAWANCARA 

1. Setting Fisik
Pada hari Rabu tanggal 4 November 2015 pada jam 14.22 WIB observasi dilakukan di salah satu restoran yang berada di kawasan Mall ITC Depok. Subjek yang diamati menggunakan seragam kemeja putih lengan pendek dengan kancing atas satu terbuka, terdapat kantong kemeja di sebelah kiri, dalaman manset berwarna hitam serta memakai celana bahan panjang berwarna hitam, memakai ikat pinggang berwarna hitam. Subjek menggunakan dalaman kerudung berwarna hitam serta kerudung berwarna hitam yang dimasukkan ke dalam kerah kemeja, serta  memakai topi seragam berwarna orange dan menggunakan celemek bermotif kotak-kotak kecil berwarna hijau di pinggangnya.  Subjek memakai rias wajah namun tidak berlebihan. Subjek menggunakan jam tangan berwarna silver di tangan sebelah kiri dalam keadaan tali jam berada di bagian atas tangan sedangkan layar jam di bawah tangan. Subjek menggunakan kaos kaki berwarna hitam dan sepatu flat shoes berwarna hitam.
Subjek duduk di sofa berwarna merah, di depan subjek terdapat meja berwarna putih terlihat banyak orang yang berada di restoran tersebut, disisi kiri dan belakang subjek terdapat daftar menu makanan dan minuman, di bagian atap terdapat lampu lampion berwarna pink dan putih berbentuk bulat. Di dalam restoran terdapat beberapa kursi berwarna kuning, sofa berwarna merah, dan terdapat meja berwarna merah daan ada pula yang berwarna putih. Di dinding terpajang beberapa poster menu makanan dari restoran tersebut. Pada bagian kasir terdapat daftar menu dan harga yang tercantum, di samping kanan meja kasir terdapat ruang karyawan dan di samping kiri meja kasir terdapat bahan-bahan untuk membuat es teller dan mie ayam dan  Di sudut counter terdapat blower yang mendinginkan restoran.


2. Setting Psikis
Subjek berdiri di depan ruang karyawan, lalu berjalan menghampiri interviewer yang sedang duduk di sofa pelanggan. Subjek duduk di sofa tersebut. Interviewer menjelaskan serta memulai wawancara tersebut dan subjek menerimanya dengan menatap interviewer serta tangan di bawah meja tepat di atas paha subjek. Sesekali subjek menatap ke atas dan tersenyum dan sesekali tangan subjek memainkan celemek. Pada saat interviewer menanyakan pertanyaan mengenai awal bekerja, subjek menatap interviewer. Saat subjek menjawab bola matanya melihat ke arah atap. Sesekali subjek merapatkan bibirnya dan menggaruk hidung. Ketika interviewer menanyakan letak dimana subjek berdiri, lalu subjek mengangkat tangan dan menunjukkan letak dimana subjek berdiri. Subjek menganggukan kepala setelah interviewer menanyakan pertanyaan. Subjek mengangkat tangan sebelah kanan untuk memegang hidung serta mengusap keringat yang ada di atas bibir subjek. Saat subjek tertawa dan tersenyum subjek mengangkat tangannya ke arah atas untuk menutupi bibirnya. Subjek mengerutkan dahi saat interviewer menanyakan pertanyaan yang sulit di mengerti dan menggarukan kepala dengan dua jari.
Setelah itu subjek izin untuk ke ruang karyawan lalu subjek berdiri dan pergi. Setelah beberapa menit kemudian subjek kembali dan duduk di tempat yang sama. Subjek menyenderkan badannya ke dinding dengan tangan di bawah dan subjek memainkan lengan kemeja sebelah kanan dengan menggunakan tangan sebelah kiri. Mata subjek kembali menatap interviewer, ketika interviewer menanyakan kembali pertanyannya, kepala subjek menggeleng ke kanan dan kiri lalu subjek memainkan jarum pentul yang berada di bawah dagu. Subjek menaruh tangan di sofa dengan badan menyender ke sofa lalu subjek menggaruk hidung dan tertawa kembali. Saat subjek menjelaskan cara membuat mie ayam, tangan subjek kembali memegang ujung lengan kemeja dan memainkannya. Subjek pun kembali tertawa dengan mengangkat tangan kanannya untuk menutupi mulutnya dengan mata yang sedikit mengecil. Akhirnya interviewer mengakhiri wawancara dan subjek bergegas pergi meninggalkan interviewer.
Pada saat ingin mewawancari, subjek sempat menolak dikarenakan subjek merasa malu untuk diwawancarai. Akhirnya subjek mau diwawancarai saat interviewer menemui wakil pimpinan dari restoran tersebut. Interviewer mewawancarai subjek yang berlangsung kurang lebih dua jam. Alat-alat yang digunakan saat mewawancarai subjek berupa dua buah handphone, dua pulpen, dan dua lembar kertas.


3. Tahap Pelaksanaan
Hari/ Tanggal              : Rabu / 4 November 2015
Tempat                        : Universitas Gunadarma Depok
1) 11.00 WIB              : Interviewer menelfon wakil pimpinan restoran
  untuk membuat janji wawancara yang akan di
  laksanakan pada hari rabu.
2) 14.00 WIB            : Interviewer menemui wakil pimpinan restoran
 untuk melaksanakan wawanacara.
3) 14.15 WIB            : Subjek tiba di restoran
4) 14.22 WIB            : Subjek bersedia untuk diwawancarai
5) 16.22 WIB            : Interviewer mengakhiri wawancara



ANALISA
           
            Berdasarkan hasil wawancara yang observer lakukan komunikasi dalam pelayanan pegawai tidak tetap di restoran es teler 77 di ITC Depok bahwa subjek melakukan hubungan komunikasi manajemen yang baik terlihat dari perilaku subjek dengan pelanggan maupun sesama pegawai yang ada di restoran tersebut. Subjek memberikan senyum salam dan sapa kepada setiap pelanggan yang datang, selain itu subjek juga menggunakan tutur kata yang baik dan sopan dengan atasan, sesama pegawai, maupun pelanggan.
            Kemudian subjek berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. Contoh komunikasi verbal seperti berbicara dengan kata – kata yang mudah dimengerti oleh pelanggan, berbicara dengan sopan kepada atasan dan juga pegawai lainnya. Sedangkan komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang dilakukan dengan lisan atau gerakan – gerakan seperti menunjukkan dimana pelanggan harus  memesan makanan, memberikan peralatan makan dengan tangan kanan, dan juga sikap yang menunjukkan rasa hormat dan menghargai atasan.
            Pelayanan pegawai tidak tetap ini sangat berhubungan dengan komunikasi karena pelayanan menggunakan interaksi dengan komunikasi baik itu lisan maupun verbal. Komunikasi yang dilakukan oleh pelayan juga berfungsi dalam memberikan informasi, pengungkapan emosional dan menyampaikan pesan kepada pelanggan yang datang ke restoran tersebut.
            Pegawai berkomunikasi menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas sehingga mudah diterima dan dipahami oleh pelanggan, sehingga kebenaran dari informasi yang diberikan tersampaikan dengan baik. Situasi juga mempengaruhi komunikasi yang disampaikan karena keadaan lingkungan berhubungan langsung dengan interaksi yang dilakukan. Bahasa juga harus disusun dengan kata yang mudah ditanggap oleh pelanggan, agar pelayanan berjalan dengan lancar.
            Komunikasi tidak hanya berkaitan dengan bahasa dan informasi tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun non verbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.
            Pegawai juga menerapkan manajemen dalam berkomunikasi yang dapat mempengaruhi pelayanan pada pelanggan, supaya pelanggan mendapatkan kenyamanan dan hak sebagai pelanggan dengan baik.


KESIMPULAN

Menurut Hovland (dalam Suprapto, 2009) komunikasi adalah proses di mana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambing-lambang bahasa (verbal maupun non-verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pelayanan menurut Hadipranata (dalam Moeljono, 2003) adalah aktivitas tambahan di luar tugas pokok (job description) yang diberikan kepada konsumen, pelanggan, nasabah dan sebagainya serta dirasakan baik sebagai penghargaan maupun penghormatan.
Menurut Berry, Zeithaml dan Parasuraman (dalam LeBoeuf, 2010) pelayanan memiliki lima aspek yaitu keandalan merupakan penampilan yang konsisten dalam hal yang paling diinginkan pelanggan, yang paling diinginkan pelanggan adalah pelayanan yang bisa diandalkan. Subjek tidak pernah datang terlambat, melakukan persiapan untuk melayani pelanggan dengan tepat waktu, Yang kedua penampilan yang menarik merupakan kualitas pelayanan ditarik oleh pelanggan berdasarkan apa yang terlihat oleh mata. Subjek memakai tata rias untuk menunjang penampilan, dan menyajikan tatanan pesanan dengan menarik. Selanjutnya kepercayaan, sebagai pelanggan dengan senang hati jika dibantu serta benar-benar memperjuangkan kepentingan pelanggan, serta mendambakan keamanan. Subjek memiliki kepercayaan diri, dan subjek mengembalikan kepercayaan pelanggan dengan meminta maaf saat subjek melakukan kesalahan. Keempat yaitu, tanggap yang berarti ada di tempat, bisa dihubungi dan rela menolong pelanggan setiap kali menghadapi masalah. Subjek memberikan informasi kepada pelanggan mengenai daftar menu, subjek mampu menghadapi pelanggan seorang diri, dan bersedia mengantarkan kebutuhan tambahan pelanggan. Dan yang terakhir simpati artinya mencoba untuk berdiri di tempat pelanggan, mencoba memahami pandangannya, dan mencoba merasa apa yang dirasakannya. Subjek dapat menjalin hubungan yang baik dengan pegawai lain, membantu membereskan pesanan yang terjatuh karena pegawai lain, dan subjek memberikan bentuk keramahan dengan senyuman kepada pelanggan.
Pegawai berkomunikasi menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas sehingga mudah diterima dan dipahami oleh pelanggan, sehingga kebenaran dari informasi yang diberikan tersampaikan dengan baik. Situasi juga mempengaruhi komunikasi yang disampaikan karena keadaan lingkungan berhubungan langsung dengan interaksi yang dilakukan. Bahasa juga harus disusun dengan kata yang mudah ditanggap oleh pelanggan, agar pelayanan berjalan dengan lancar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek memiliki aspek-aspek dalam pelayanan untuk membantu dan memenuhi keinginan pelanggan, dan subjek merupakan pegawai yang tidak tetap sesuai dengan pengertian menurut para tokoh di dalam landasan teori.





 DAFTAR PUSTAKA



Faisal, G. S.M. (2009). How to be a smarter taxpayer bagaimana menjadi wajib pajak  yang lebih cerdas. Jakarta: Grasindo.

LeBoeuf,M. (2010). Memenangi dan memelihara pelanggan seumur hidup. Jakarta : PT. Tangga Pustaka.

Markus, M. (2005). Perpajakan indonesia suatu pengantar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Moeljono, D. (2003). Budaya korporat dan keunggulan korporasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputido.

Muljono, D. (2010). Panduan brevet pajak pajak penghasilan. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Prabowo,Y. (2004). Akuntasi perpajakan terapan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Suprapto, T. (2009). Pengantar teori & manajemen komunikasi. Yogyakarta: Med Press

Suwardi. (2011). Menuju kepuasan pelanggan melalui penciptaan kualitas pelayanan. Ragam Jurnal Pengembangan Humaniora, 11,  (1), 53-58.


Tangkilisan, H. N. (2007). Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.