Senin, 30 Maret 2015

KESEHATAN MENTAL

Kesehatan Mental merupakan suatu hal yang sangat penting yang terdapat dalam diri manusia. Kesehatan mental dan kesehatan fisik pada manusia harus seimbang.

Menurut WHO, Kesehatan Mental didefinisikan sebagai keadaan dimana individu merasa sejahtera. 

Kesehatan mental yang baik ditandai dengan:
-Kemampuan individu mengetahui potensinya dan memaksimalkan potensi tersebut.
-Kemampuan individu mengatasi situasi menekan yang dihadapinya.
-Kemampuan individu untuk bekerja secara produktif dan bermanfaat di  tempat kerja, keluarga, komunitas, dan di antara teman.




Menurut Pieper dan Uden (2006); Kesehatan mental adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.

Jadi manusia tidak hanya memerlukan kesehatan secara fisik namun juga sehat secara mental. Karena kesehatan mental akan berpengaruh pada aktivitas sosialnya sehari-hari.



Sejarah Kesehatan Mental


 Menurut Alexander Schneider, Ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta ketidakmampuan menyesuaikan diri.

Kesehatan Mental tentu berkembang dari masa ke masa:

Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya NationalAssociation for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation for Mental Health dan The World Health Organization.

Dalam perkembangan selajutnya, pendekatan naturalistik ini tidak dipergunakan lagi dikalangan orang-orang kristen. Seorang dokter perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filasafat politik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia telah terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, para pasiennya (yang maniac) dirantai, diikat ditembok dan ditempat tidur. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak menunjukkan lagi kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya sendiri.

Dan pada Masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa. Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila dan memperbaiki banyak rumah sakit jiwa di Amerika dan Eropa.

Kesehatan mental yang kita miliki tidak selalu sama. Dapat berubah karena adanya perubahan lingkungan serta kita yang terus bergerak melewati tahapan kehidupan yang berbeda.



Konsep Sehat

Memahami konsep kesehatan tidak pernah dapat dilepaskan dari pengaruh sejarah dan kemajuan kebudayaan. Sepanjang sejarah makna sehat dan sakitarnya ternyata dipengaruhi oleh peradaban.


Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa(neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psychose).


Berbagai kalangan psikiatri (kedokteran jiwa) menyambut baik definisi ini. Seseorang dikatakan bermental sehat bila terhindar dari gangguan atau penyakit jiwa, yaitu adanya perasaan cemas tanpa diketahui sebabnya, malas, hilangnya kegairahan bekerja pada diri seseorang dan bila gejala ini meningkat akan menyebabkan penyakit anxiety, neurasthenia dan  hysteria. Adapun orang yang sakit jiwa biasanya akan memiliki pandangan berbeda dengan orang lain inilah yang dikenal dengan orang gila.


Faktor-faktor yang berkaitan dengan kesehatan mental
  • v Faktor-faktor Demografis dan Klasifikasi Sosial
  • v Dukungan Sosial
  • v Daur Hidup Keluarga
  • v Evaluasi terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
  • v Ideologi Peran Jenis Kelamin


Jadi, dapat dikatakan bahwa konsep kesehatan mental yaitu terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawanya pada kebahagiaan bersama, serta tercapainya keharmonisan jiwa dalam hidup.


Perbedaan Konsep Kesehatan Mental Barat & Timur


Dalam kesehatan mental, faktor kebudayaan memiliki peranan yang penting. Hubungan kebudayaan dengan kesehatan mental dikemukakan oleh (Wallace, 1963) meliputi:
  • Kebudayaan yang mendukung dan menghambat kesehatan mental.
  • Upaya peningkatan dan pencegahan gangguan mental dalam telaah budaya.
  • Kebudayaan memberi peran tertentu terhadap penderita gangguan mental.
  • Berbagai bentuk gangguan mental karena faktor kultural.

Budaya Barat dan Timur ternyata memiliki perbedaan yang mendasar mengenai konsep sehat-sakit. Perbedaan ini kemudian memengaruhi sistem pengobatan di kedua kebudayaan. Akibatnya, pandangan mengenai kesehatan mental juga berbeda. Namun dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang membuat relasi antar manusia semakin mengglobal, pertemuan antara kedua budaya ini tidak lagi dapat dihindari sehingga sekarang ini ditemui berbagai cara penanganan kesehatan yang mencoba mengintegrasikan sistem pengobatan antara kedua kebudayaan. Selain itu budaya juga mempengaruhi tindakan penanganan yang dilakukan terhadap gangguan mental itu sendiri.
Perbedaan konsep kesehatan mental budaya barat dan timur yaitu Barat lebih memandang kesehatan bersifat dualistik yaitu mengibaratkan manusia sebagai mesin yang sangat dipengaruhi oleh dominasi medis. Sedangkan Timur lebih bersifat holistik, yaitu melihat sehat lebih secara menyeluruh saling berkaitan sehingga berpengaruh pada cara penanganan terhadap penyakit.



 kesehatan mental bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang baik, sejahtera, dan bahagia bagi manusia secara lahir dan batin baik jasmani maupun rohani. Karena itulah kesehatan mental yang baik sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia.


Daftar Pustaka

Semiun, Yustisnus. (2006). Kesehatan mental 1. Yogyakarta:  Kanisius.

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel_10502223.pdf

Sutardjo A. Wiramihardja. (2010). Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : Refika Aditama

Rochman, Kholil Lur. (2010). Kesehatan Mental. Yogyakarta  : Fajar Media Press